Open Banking dan gRPC Mengubah Perbankan Digital untuk Masa Depan

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) mengubah dunia perbankan?

Dari transaksi yang lebih cepat hingga layanan yang semakin personal, AI tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih cerdas dan aman. Dengan teknologi berbasis AI, waktu transaksi dapat dipercepat hingga 90%, seperti yang dicapai oleh platform COiN milik JP Morgan, yang mampu memproses ribuan transaksi dalam hitungan detik!

Di era digital, Open Banking menjadi pintu gerbang bagi inovasi tanpa batas dalam layanan keuangan. Pasar Open Banking sendiri diproyeksikan tumbuh hingga $43 miliar pada tahun 2026, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 24,4% menurut laporan Allied Market Research. Bagi fresh graduate, tech enthusiast, dan programmer pemula, memahami peran AI dalam transformasi Open Banking bisa menjadi kunci untuk membuka peluang karier yang menjanjikan. Selain itu, sekitar 85% bank besar global telah menggunakan AI untuk meningkatkan personalisasi layanan mereka, memastikan nasabah mendapatkan rekomendasi keuangan yang relevan. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri perjalanan Open Banking, mengenal tokoh-tokoh penting di balik implementasinya, serta menggali bagaimana AI berperan dalam revolusi finansial ini.

TL;DR:

  • Open Banking dan Transformasi Digital
  • Peran gRPC dalam Perbankan Digital

  • AI, Masa Depan Open Banking, dan Kesempatan Belajar

Open Banking dan Transformasi Digital

Open Banking telah menjadi pilar utama dalam revolusi perbankan digital. Dengan memungkinkan bank berbagi data keuangan pelanggan melalui API, sistem ini membuka peluang bagi berbagai layanan inovatif yang lebih cepat, aman, dan terintegrasi. Di tingkat global, konsep ini semakin diperkuat sejak regulasi PSD2 di Eropa mulai berlaku, mewajibkan bank untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif.

Di Indonesia, tren Open Banking mulai berkembang pesat sejak akhir 2019, didukung oleh kebijakan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank-bank besar seperti BRI, Mandiri, dan BNI kini membuka API mereka untuk diintegrasikan dengan berbagai layanan fintech seperti GoPay, OVO, Dana, Midtrans, dan Xendit. Kehadiran digital banking seperti Blue dari BCA, Livin dari Mandiri, dan Byond dari BSI semakin mempercepat adopsi sistem ini. Dengan Open Banking, transaksi keuangan menjadi lebih fleksibel, memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan perbankan tanpa harus bergantung pada aplikasi bank secara langsung.

Peran gRPC dalam Perbankan Digital

What is gRPC? Meaning, Architecture, Advantages

Gambar : Wallarm.com

Seiring dengan pesatnya perkembangan Open Banking, kebutuhan akan sistem komunikasi yang lebih efisien semakin meningkat. Di sinilah gRPC (gRPC Remote Procedure Call) berperan. gRPC, yang dikembangkan oleh Google, menjadi solusi unggulan dalam meningkatkan kecepatan dan keamanan pertukaran data di sektor keuangan. Dengan menggunakan Protocol Buffers (Protobuf), gRPC mampu mengirim dan menerima data dalam format yang lebih ringan dibandingkan REST API konvensional, sehingga mempercepat proses transaksi dalam skala besar.

Dalam implementasinya, gRPC memungkinkan layanan perbankan seperti verifikasi identitas, transaksi instan, dan deteksi fraud berjalan dengan lebih efisien dan aman. Fitur enkripsi bawaan serta autentikasi yang kuat menjadikan gRPC sebagai pilihan utama bagi perbankan dalam memastikan bahwa data pelanggan tetap terlindungi dari ancaman siber. Dengan keunggulan ini, gRPC tidak hanya meningkatkan kinerja sistem Open Banking tetapi juga menciptakan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan responsif.

 

AI, Masa Depan Open Banking, dan Kesempatan Belajar

Dalam beberapa tahun ke depan, AI akan semakin berperan dalam Open Banking, memanfaatkan data yang dikumpulkan melalui API dan diproses dengan efisiensi tinggi menggunakan gRPC. Dengan kecerdasan buatan, bank dapat menawarkan layanan yang lebih personal, mulai dari analisis keuangan berbasis perilaku hingga deteksi penipuan yang lebih akurat. AI juga memungkinkan pengembangan asisten virtual yang mampu memberikan rekomendasi produk keuangan yang lebih relevan bagi nasabah.

Bagi pengembang dan profesional di bidang fintech, memahami teknologi AI dalam perbankan menjadi keterampilan yang sangat berharga. Dengan mempelajari bagaimana AI berkolaborasi dengan Open Banking dan gRPC, seseorang dapat membuka peluang besar di industri keuangan digital yang terus berkembang pesat.

Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih jauh mengenai teknologi Moneter Tech System, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam Expert Class! Link pendaftaran 🚀

Table of Contents

Related Posts